Oleh Maltuf A. Gungsuma
malam memilih singgah di pelanet lain
membawa sekeranjang purnama dan berjuta bintang
siang menetap di bumi menabur benih
akan lahir siang yang lain menggatikan malam
manusia tidur mimpikan malam dunia gemerlap
dari dalam perutnya terhembus polusi
cahaya redup dunia terpanggang
gunung salju menangis basahi rerumputan
ada cahaya terpantul dari kaca gedung-gedung
begitu angkuh menyilaukan stomata daun berguguran
akan tercipta heningnya malam pada siang
seperti hujan yang terus mengalir di daratan
Jogja, 2009
Maltuf A. Gungsuma
PenulisAku hanya seorang lelaki yang menjalani hidup ini dengan sederhana. Sesedarhana tidur untuk menyembuhkan kantuk dan sesederhana senyum untuk menyembunyikan luka. Ibuku pun mengajari, "Jika kau lapar di rantau, Nak, makanlah 1 gorengan dan minumlah yang banyak, niscaya akan kenyang". Ya, sesederhana itu.
0 Comments
0 komentar:
Posting Komentar
Saya bahagia bila Anda bersedia memberi komentar setelah membaca tulisan di atas. Terima kasih.