Oleh Maltuf A. Gungsuma
:Gus Zainal
malam ini biarkan aku memandang potretmu
berenang di lautan empedu merasuki jantung
aku butuh senyummu menyapa senyumku
pada hati membatu pada hari mengeruh
kau tinggalkan potret ini di hati
tanpa menegur menjenguk lagi
kau ciptakan hening menatapku
menulis sajak kematian buatmu
ayahku pergi sebelum ku eja waktu
kau ayahku pergi sebelum ku genap waktu
Jogja, 2008
Potret Tergantung
Maltuf A. Gungsuma
PenulisAku hanya seorang lelaki yang menjalani hidup ini dengan sederhana. Sesedarhana tidur untuk menyembuhkan kantuk dan sesederhana senyum untuk menyembunyikan luka. Ibuku pun mengajari, "Jika kau lapar di rantau, Nak, makanlah 1 gorengan dan minumlah yang banyak, niscaya akan kenyang". Ya, sesederhana itu.
0 Comments
0 komentar:
Posting Komentar
Saya bahagia bila Anda bersedia memberi komentar setelah membaca tulisan di atas. Terima kasih.