Oleh Maltuf A. Gungsuma
kemenyan tujuh rupa tujuh hari
menitipkan kusta pada gundukan tanah
dentingan langkah-langkah
jadikan bara pada tungku terpendam
kokok ayam rintihan kucing
adalah lubang menganga jantung ulat-ulat putih
semua telah berakhir
menyisakan sesal membekas luka
Jogja, 2008
Memeluk Pusara
Maltuf A. Gungsuma
PenulisAku hanya seorang lelaki yang menjalani hidup ini dengan sederhana. Sesedarhana tidur untuk menyembuhkan kantuk dan sesederhana senyum untuk menyembunyikan luka. Ibuku pun mengajari, "Jika kau lapar di rantau, Nak, makanlah 1 gorengan dan minumlah yang banyak, niscaya akan kenyang". Ya, sesederhana itu.
0 Comments
0 komentar:
Posting Komentar
Saya bahagia bila Anda bersedia memberi komentar setelah membaca tulisan di atas. Terima kasih.