Memeluk Pusara

by 13.01 0 komentar
Oleh Maltuf A. Gungsuma

kemenyan tujuh rupa tujuh hari
menitipkan kusta pada gundukan tanah

dentingan langkah-langkah
jadikan bara pada tungku terpendam

kokok ayam rintihan kucing
adalah lubang menganga jantung ulat-ulat putih

semua telah berakhir
menyisakan sesal membekas luka

Jogja, 2008

Maltuf A. Gungsuma

Penulis

Aku hanya seorang lelaki yang menjalani hidup ini dengan sederhana. Sesedarhana tidur untuk menyembuhkan kantuk dan sesederhana senyum untuk menyembunyikan luka. Ibuku pun mengajari, "Jika kau lapar di rantau, Nak, makanlah 1 gorengan dan minumlah yang banyak, niscaya akan kenyang". Ya, sesederhana itu.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Saya bahagia bila Anda bersedia memberi komentar setelah membaca tulisan di atas. Terima kasih.